Minggu, 30 Januari 2011

......paparan (pasif) pagi......


datarnya pagiku,,,
telah kucoba bercumbu lagi denganmu dan tetap masih kelu
ritualnya masih sama seperti dahulu
racikan hitam kental dan kepulan asap
yang kuhembuskan dan memandanginya hingga lenyap

datarnya pagiku,,,
padahal hari ini bertambah lagi satu porsi
bagiku menu bermanja diri
menarikan tangan dan jemari
diatas potongan roti

datarnya pagiku dalam kotak semu
tak bisa kucumbui bising kotaku dan deru debu

Rabu, 05 Januari 2011

"Untukmu yang mengerti kehidupan"





ku terpaku di pelantaran malam ,mendengar kisahmu
begitu pilu,hingga aku pun malu menyadari kelalaianku

tak pernah tebayangkan betapa harunya hidupmu
yang kau lalui perjalanan yang penuh debu

kau telah mengerti hidup..
tentang kepahitan dan hasrat yang tak pernah cukup
kau telah mengerti bentuk kepahitan di tengah keterpurukan
dan kau bertahan

aku belajar darimu
tentang perjuangan dalam menggapai kehidupan

ini memang tak mudah
merubah kerikil menjadi batuan penuh warna

namun ku yakin kau tak akan pernah menyerah
melawan tangis yang berhimpitan dengan rasa lelah

ku yakin kau akan lalui semua
karna kau masih punya cinta

tetaplah bertahan
kerasnya hidup pasti bisa di taklukkan

kau harus bertahan
masa depan menantimu dengan penuh keindahan..

"malam"


aku adalah malam
berselimut indahnya bintang-bintang
aku menjaga setiap rahasia-rahasia keagungan dan kemunafikan
kebohongan dan penghianatan

aku adalah malam
yang tenggelamkan kebahagiaan diatas kesedihan

dan akulah malam
dimana mimpi tak lagi sebagai hiasan disaat mata terpejam

lihatlah aku hai insan manusia
hitamku masih berselimut cerita terkelam yang datang bersama kepedihan

aku lepaskan jiwaku yang slama ini terkekang dalam lembah yang suram

aku malam hampa tanpa impian
begitu dingin hingga mata tak mampu terpejam

tolonglah aku.
berikan sedikit cahayamu tuk terangi langkahku

"celoteh malam"




ku tengadahkan khayalku di tengah kebisuan
ku coba lagi meresapi keindahan malam yang dulu ku sanjungkan

ternyata masih ada...
ternyata masih ada kedamaian itu ku rasakan...

masih deperti dulu
saat ku terdiam mencoba tuliskan kisahku
masih seperti dulu
disaat ku merasa ada kedamaian bersama malamku


.....hening.....
ku melangkah ke pelataran, ku hirup udara kedamaian

masih seperti dulu....


lalu apa yang berubah?
imajinasiku buntu tak lagi hasilkan karya

aku merasakan kelemahan
aku merasakan kegagalan

hasratku terabaikan
jiwaku tak ada tujuan.

apa yang ku mau?


dan...........hening..

malam tak lagi bisa menjawabnya

mungkin terlalu banyak sudah yang ku ungkapkan padanya
mungkin dia lelah...

aku pun lelah.......

angin menertawakan aku...
ceritakan kebodohanku pada dedaunan...

setiap desirannya mengolokku hingga aku terdiam

malam.....
sampaikan pada anginmu.. nyanyianmu...heningmu....damaimu...
aku masih meresapi....
"aku masih di sini penuh dengan imajinasi"

renungan sehabis hujan tengah hari


menatap langit sehabis hujan tengah hari
sejukkan mata,lupakan masalah yang ada

saksikan burung kecil berdansa riang , nikmati sejuknya hari
satu suguhan alam yang bisa ku lihat dari satu keterbatasan

ini lah duniaku..negriku
masih indah ,meski kadang penuh harapan semu

ku lihat di seberang sana
masih ada tangis, banyak air mata
ku lihat di sudut sana
masih ada harapan kosong yang di pertahankan tanpa ada rasa lelah

dan aku masih di sini
hanya bisa amati apa yang terjadi

nuraniku berontak dan bertanya
apa yang tlah ku lakukan untuk negriku?

dan tak ada jawaban
yang ada hanya ruang kosong tanpa kepastian

aku malu
aku malu sadari ketidakpedulianku

hujan telah cukup lama berlalu
langit pun tak lagi kelabu

tapi ibu pertiwi masih bersedih
terlalu cepat ku nikmati keindahan ini

saudaraku masih bersedih
ratapi harapan yang tak pernah pasti

"Ma'af"


ku pejamkan mata ini,coba ingat kembali
betapa sakit yang kau beri
hancurkan aku, lemahkan aku..

cukup lama ku coba sendiri
menghapus kenangan yang tersimpan dihati
lupakanmu, hapus bayangmu

dan kini kau kembali
harapkan cinta ku lagi
tawarkan satu janji
namun ku ragu akan kau tepati

ku tak sanggup lagi.. menahan sakitnya cinta yang kau beri
ku tak sanggup lagi.. menerima kau kembali hiasi hati

akan terasa sakit bila semua ini terulang lagi

maafkan aku untuk cintamu
ku telah sampai di ujung lelahku

maafkan aku untuk cintamu..
ku telah letih menahan sakit itu

tak akan ada lagi ruang di hatiku untukmu
tak akan ada lagi ...

maaf...
aku telah melupakanmu.......

"sia-sia"


bulan sabit tampak polos menatap bintang bertaburan
seakan iri hati saksikan kebersamaan
cahayanya merasa tak cukup untuk imbangi jutaan kemerlap yang hiasi malam

merasa sendiri..
ratapi kesendirian yang tak berpenghujung
lenkungkan senyuman,, tak tahu untuk siapa...

dalam kesepian kata-kata pujangga..
bukan untuk dia..tapi untuk mereka..

malam terus mencela hingga pagi tiba.
langit sedang bercerita tentang hukum garis di catatan takdir
tegak lurus..dan begitu pasti...

dia di batas keraguan.
menghitung waktu,capai kesempurnaan....

senyumnya tak ada jawaban..
malam berjalan angkuh, acuhkan kesendirian..

14 hari lagi dia akan bertahan..
senyuman itu akan berubah jadi satu keindahan yang di puja...
dan waktu berikutnya...perlahan tinggalkan kesempurnaannya..
maka usaha pun sia-sia.....